Serangan Israel terhadap Palestina menimbulkan berbagai kecaman dari dunia, termasuk salah satunya adalah dari The World Council of Churches (WCC) atau dewan gereja sedunia. Mereka menyerukan pada Senin (29/12) lalu, meminta dihentikannya dengan segera konflik senjata yang terjadi di Gaza.
"Mereka yang meninggal dunia dan juga menderita dalam tiga hari serangan Israel tersebut, sungguh merupakan sebuah usaha yang memalukan. Apa yang didapat dari serangan itu tidak lebih dari kematian dan penderitaan," demikian pernyataan Rev. Dr. Samuel Kobia, Sekretaris Jendral dari WCC.
"Bombardir terhadap wilayah yang penuh dengan penduduk tak bersalah tersebut harus segera dihentikan," tambahnya.
Lebih dari 300 orang terbunuh (kebanyakan dari yang meninggal adalah anggota militant Hamas), pada tiga hari serangan pasukan udara Israel tersebut. Informasi ini didapat dari petugas kemanusiaan PBB.
Selain ratusan orang meninggal diperkirakan sekitar 1000 orang kehilangan tempat tinggal.
Pada Senin (29/12) lalu, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak menyatakan "all-out war" melawan militan Hamas yang telah menyerang lebih dahulu daerah territorial Israel, termasuk menembakkan 40 buah roket.
"Kami telah membuka tangan kami dengan damai berulang kali terhadap orang Palestina. Kami tidak memiliki niat untuk memerangi orang yang tinggal di Gaza," demikian pernyataan Ehud Barak. "Tetapi perang ini adalah dengan militan Hamas dan cabang-cabangnya."
Berbagai bantuan saat ini mengalir ke Palestina. Bahkan dikabarkan beberapa negara menerima sukarelawan untuk dikirim berperang melawan Israel dengan alasan solidaritas terhadap Palestina.
Apa yang terjadi di Israel dan Palestina saat ini, mungkin bagian dari penggenapan firman Tuhan. Mari berdoa bagi para korban akibat konflik senjata yang terjadi di tanah perjanjian. Dan semoga dunia dapat menanggapi dengan benar konflik antara Israel dan Palestina ini.
Sumber : Christian Post/VM